SCENARIO PLANNING dalam Manajemen Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Manajemen pelayanan kesehatan di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang signifikan, mulai dari dinamika kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), transformasi dalam bidang kesehatan, perubahan perilaku masyarakat, hingga disrupsi akibat perkembangan digitalisasi. Untuk menghadapi ketidakpastian ini, metode scenario planning dapat menjadi alat yang efektif dalam membantu rumah sakit, klinik, laboratorium, apotek, dan puskesmas merencanakan masa depan dengan lebih baik.
Apa yang dimaksud Scenario Planning?
Scenario planning adalah sebuah metode perencanaan strategis yang melibatkan pembuatan beberapa skenario masa depan berdasarkan berbagai faktor yang tidak pasti. Metode ini bertujuan untuk membantu organisasi mengantisipasi perubahan dan mengembangkan strategi yang fleksibel. Scenario planning tidak mencoba untuk memprediksi masa depan, melainkan untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan masa depan dan dampaknya terhadap organisasi​.
Keunggulan dan Kelemahan Scenario Planning
Keunggulan:
- Fleksibilitas: Membantu organisasi untuk menyiapkan berbagai strategi yang dapat disesuaikan dengan kondisi yang berubah-ubah.
- Kreativitas: Mendorong tim untuk berpikir kreatif, mengeksplorasi, dan selalu bersiap untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang mungkin tidak terpikirkan dalam perencanaan konvensional.
- Kewaspadaan: Meningkatkan kesadaran tentang faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi organisasi sehingga segala peluang dapat secara cekatan dimanfaatkan dengan segenap kekuatan, potensi ancaman dan kelemahan dapat dikelola segala risikonya.
Kelemahan:
- Kompleksitas: Prosesnya bisa sangat kompleks dan memakan waktu.
- Subjektivitas: Tergantung pada asumsi dan perspektif yang mungkin bervariasi di antara anggota tim.
- Implementasi: Kesulitan dalam mengimplementasikan skenario yang telah direncanakan jika tidak ada komitmen yang kuat dari seluruh organisasi​.
Pendekatan Analisis dalam Scenario Planning
Scenario planning biasanya menggunakan rangkaian pendekatan analisis:
- Identifikasi Pendorong Utama: Mengidentifikasi faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi masa depan organisasi.
- Analisis Lingkungan: Menganalisis faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum yang relevan.
- Identifikasi Ketidakpastian Kritis: Menentukan ketidakpastian yang paling kritis dan memiliki dampak terbesar.
- Pembuatan Skenario: Mengembangkan beberapa skenario berdasarkan kombinasi berbagai faktor ketidakpastian.
Contoh Praktik Implementasi Scenario Planning dalam Manajemen Fasilitas Pelayanan Kesehatan
- Rumah Sakit:
- Skenario Positif: Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan melalui JKN yang efektif. Rumah sakit perlu memastikan ketersediaan sumber daya yang memadai.
- Skenario Negatif: Keterbatasan pendanaan dan masalah implementasi JKN. Rumah sakit harus mencari alternatif seperti kerjasama dengan sektor swasta dan peningkatan efisiensi operasional melalui teknologi.
- Klinik:
- Skenario Positif: Adopsi teknologi telemedicine secara luas. Klinik perlu berinvestasi dalam teknologi dan pelatihan staf.
- Skenario Negatif: Kendala infrastruktur dan resistensi terhadap perubahan. Klinik harus fokus pada edukasi dan peningkatan infrastruktur teknologi.
- Laboratorium:
- Skenario Positif: Peningkatan permintaan untuk tes diagnostik dan layanan laboratorium. Laboratorium harus meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional.
- Skenario Negatif: Penurunan permintaan karena perubahan kebijakan atau ekonomi. Laboratorium perlu diversifikasi layanan dan fokus pada penelitian dan pengembangan.
- Apotek:
- Skenario Positif: Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya obat-obatan dan suplemen kesehatan. Apotek perlu meningkatkan stok dan layanan konsultasi kesehatan.
- Skenario Negatif: Persaingan dari e-commerce dan pengurangan margin keuntungan. Apotek harus fokus pada layanan pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan setia.
- Puskesmas:
- Skenario Positif: Peningkatan peran puskesmas dalam pencegahan dan deteksi dini penyakit. Puskesmas perlu meningkatkan program edukasi kesehatan.
- Skenario Negatif: Terbatasnya sumber daya dan kompleksitas anggaran dari pemerintah. Puskesmas harus mencari dukungan dari komunitas dan organisasi non-pemerintah​.
Manajemen Risiko dalam Scenario Planning
Manajemen risiko merupakan komponen penting dalam scenario planning. Langkah-langkah penting dalam manajemen risiko:
- Identifikasi Risiko: Mengidentifikasi risiko potensial yang dapat mempengaruhi organisasi dalam setiap skenario.
- Penilaian Risiko: Menilai tingkat kemungkinan dan dampak dari setiap risiko yang teridentifikasi.
- Pengembangan Strategi Mitigasi: Mengembangkan strategi untuk mengurangi atau mengelola risiko yang paling signifikan.
- Monitoring dan Review: Melakukan monitoring secara terus-menerus terhadap risiko dan menyesuaikan strategi mitigasi sesuai kebutuhan​.
Kesimpulan
Scenario planning memberikan kerangka kerja yang kuat bagi manajemen pelayanan kesehatan di Indonesia untuk menghadapi ketidakpastian. Dengan mempersiapkan berbagai skenario masa depan, institusi kesehatan dapat meningkatkan ketangguhan dan adaptabilitas mereka, memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang muncul. Metode ini tidak hanya membantu dalam mengantisipasi perubahan, tetapi juga mendorong organisasi untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi mereka.
Penulis :
Widiyas Hidhayanto
widiyas_hid@yahoo.com
Principal Consultant WIDINA management
Strategy, Costing, Finance, Accounting, Operation, Kaizen-Lean, Marketing, Information System