10 Hal Penting untuk Meminimalisasi Potensi Risiko Kesalahan KLAIM BPJS Kesehatan bagi Rumah Sakit dan Fasyankes Lain: Menghindari Fraud, Meminimalisasi Pending dan Dispute Klaim
Pending klaim BPJS Kesehatan merupakan tantangan signifikan bagi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), terutama bagi rumah sakit di Indonesia. BPJS Kesehatan sebagai program jaminan kesehatan nasional telah memberikan akses pelayanan kesehatan yang lebih luas kepada masyarakat Indonesia. Namun, proses klaim yang kompleks seringkali menimbulkan masalah bagi fasyankes, seperti rumah sakit, terutama terkait klaim yang pending. Klaim pending dapat mengganggu arus kas dan operasional fasyankes. Belum lagi permasalahan mengenai potensi risiko terjadinya fraud dan dispute klaim. Artikel ini membahas secara ringkas 10 hal penting dan mendasar yang dapat diterapkan oleh rumah sakit dan fasyankes lainnya untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah ini. Melalui pendekatan sistematis dan manajemen yang baik, diharapkan fasyankes dapat meningkatkan efisiensi proses klaim, mengoptimalkan realisasi penerimaan klaim, dan mengurangi potensi risiko kelasalahan dan fraud pada koding dan pengajuan klaim. (Widiyas Hidhayanto, 2024)
1. Periksa dan Verifikasi Dokumen
Klaim yang ditolak atau pending sering disebabkan oleh dokumen yang tidak lengkap atau salah. Fasyankes harus memastikan semua dokumen klaim sudah lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
2. Pelatihan dan Edukasi
Pelatihan bagi staf mengenai prosedur klaim BPJS Kesehatan sangat penting. Pemahaman yang baik dapat mengurangi kesalahan dalam pengajuan klaim dan mempercepat proses klaim.
3. Sistem Informasi Terpadu
Implementasi sistem informasi yang terintegrasi dapat membantu manajemen klaim menjadi lebih efisien. Sistem ini memudahkan pemantauan status klaim dan memastikan data yang dibutuhkan tersedia secara akurat.
4. Komunikasi Efektif
Komunikasi yang baik dengan pihak BPJS Kesehatan penting untuk menangani klaim pending. Fasyankes harus segera menghubungi BPJS untuk mengetahui alasan penundaan klaim dan langkah-langkah yang perlu diambil.
5. Audit Internal Rutin
Audit internal rutin membantu memastikan bahwa prosedur klaim berjalan sesuai standar. Audit ini juga dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan yang bisa menyebabkan klaim pending.
6. Buat Tim Khusus
Pembentukan tim khusus yang fokus menangani klaim BPJS Kesehatan dapat meningkatkan efisiensi. Tim ini bertanggung jawab memastikan semua klaim diproses dengan benar dan tepat waktu.
7. Evaluasi dan Pembaruan Prosedur
Evaluasi berkala terhadap prosedur klaim dan pembaruan jika diperlukan dapat meningkatkan efisiensi proses klaim. Prosedur yang lebih efisien dapat mengurangi risiko klaim pending.
8. Kerjasama dengan Dokter dan Tenaga Medis
Kolaborasi dengan dokter dan tenaga medis dalam memastikan kelengkapan rekam medis dan dokumen pendukung sangat penting. Ini membantu meminimalkan kesalahan dalam pengajuan klaim.
9. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan yang baik penting untuk menghadapi keterlambatan pembayaran klaim. Fasyankes perlu memiliki cadangan keuangan untuk memastikan operasional tetap berjalan meskipun terjadi keterlambatan pembayaran.
10. Advokasi dan Sosialisasi
Partisipasi dalam advokasi dan sosialisasi yang diadakan oleh BPJS Kesehatan dapat membantu fasyankes tetap update dengan peraturan dan kebijakan terbaru terkait klaim.
Kesimpulan
Pendekatan sistematis dan manajemen yang baik sangat penting bagi fasyankes untuk mengatasi pending klaim BPJS Kesehatan. Dengan menerapkan strategi yang dijelaskan dalam artikel ini, fasyankes dapat meningkatkan efisiensi proses klaim dan memastikan pembayaran dari BPJS Kesehatan diterima tepat waktu, sehingga operasional fasyankes dapat berjalan dengan lancar.
Widiyas Hidhayanto
widiyas_hid@yahoo.com
Principal Consultant WIDINA management
Strategy, Costing, Finance, Accounting, Operation, Kaizen-Lean, Marketing, Information System
NEXT EVENTS