Perspektif Karyawan dan Anggota Tim Menyikapi Gaya Pemimpin Bertanya dengan Cerdas dan Bijak
Gaya kepemimpinan dalam menyimak pembahasan tim dapat mempengaruhi dinamika kerja, motivasi, dan hasil kerja tim. Bagi karyawan dan anggota tim, memahami gaya kepemimpinan ini dan mengetahui cara menyikapinya dengan cerdas dan bijak adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis. Artikel ini akan membahas bagaimana karyawan dan anggota tim memandang gaya pemimpin seperti “why question”, “give me how the details”, “jump to the conclusion”, “what nexts”, dan “what the results will”, serta memberikan beberapa cara menyikapi gaya tersebut dengan efektif, cerdas, dan bijak. (Widiyas Hidhayanto, 2024)
“Why Question”
Bagi bawahan, pemimpin yang sering menanyakan “Why”, “Mengapa”, atau “Kenapa” bisa terasa seperti seorang guru yang terus-menerus meminta penjelasan atas setiap jawaban. Meskipun niatnya adalah untuk memastikan pemahaman yang mendalam dan alasan yang kuat, terlalu banyak pertanyaan bisa membuat bawahan merasa dipertanyakan kemampuannya dan kurang dipercaya.
Untuk menyikapi gaya ini, bawahan perlu mempersiapkan argumen yang kuat dan data pendukung sebelum menghadiri rapat atau diskusi. Bersikap proaktif dengan menjelaskan alasan di balik setiap keputusan atau tindakan dapat membantu meredakan kekhawatiran pemimpin. Selain itu, menganggap setiap pertanyaan sebagai kesempatan untuk menunjukkan pengetahuan dan kompetensi dapat mengubah dinamika menjadi lebih positif.
“Give me how the details”
Pemimpin yang ingin mengetahui setiap detail operasional sering kali terlihat seperti seorang koki yang ingin memastikan setiap bahan di dapur sesuai standar. Bagi bawahan, perhatian pada detail ini bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, ini menunjukkan bahwa pemimpin peduli pada kualitas dan proses. Di sisi lain, terlalu banyak perhatian pada detail bisa membuat bawahan merasa di-micromanage dan kehilangan otonomi.
Bawahan dapat mengatasi gaya ini dengan mempersiapkan laporan yang detail dan lengkap. Memberikan informasi yang rinci sejak awal dapat membantu mengurangi pertanyaan lanjutan dari pemimpin. Selain itu, mengomunikasikan batasan dan meminta ruang untuk otonomi dalam tugas dapat membantu menciptakan keseimbangan antara kontrol dan kepercayaan.
“Jump to the Conclusion”
Pemimpin yang cenderung langsung ke kesimpulan tanpa membahas detail sering kali mirip dengan seorang pelari yang melewatkan pemanasan dan langsung berlari. Bagi bawahan, gaya ini bisa terasa terburu-buru dan kurang memperhatikan proses yang penting. Meskipun keputusan cepat dapat menghemat waktu, risiko kehilangan informasi penting bisa meningkat.
Untuk menyikapi gaya ini, bawahan perlu menyusun informasi dengan jelas dan ringkas. Fokus pada poin-poin utama dan siap dengan data pendukung jika diperlukan dapat membantu memenuhi kebutuhan pemimpin untuk keputusan cepat tanpa mengabaikan detail penting. Mengajukan pertanyaan klarifikasi juga dapat membantu memastikan bahwa tidak ada informasi penting yang terlewatkan.
“What Nexts”
Pemimpin yang selalu fokus pada langkah berikutnya setelah suatu tugas selesai sering kali terlihat seperti seorang kapten kapal yang selalu memandang ke depan, mencari pelabuhan berikutnya. Bagi bawahan, gaya ini bisa memberikan motivasi untuk terus maju, tetapi juga bisa menciptakan tekanan konstan tanpa cukup waktu untuk merayakan pencapaian.
Bawahan dapat menyikapi gaya ini dengan merencanakan langkah-langkah berikutnya sebelum diminta. Mengajukan rencana jangka panjang dan menunjukkan kesiapan untuk tantangan baru dapat membuat pemimpin merasa didukung. Selain itu, mencari cara untuk merayakan pencapaian kecil di sepanjang jalan dapat membantu mengurangi tekanan dan menjaga motivasi tim.
“What the Results Will”
Pemimpin yang tertarik pada prediksi hasil sering kali seperti seorang pemain yang selalu ingin tahu peluang kemenangannya. Bagi bawahan, fokus yang berlebihan pada hasil bisa membuat proses dan usaha yang telah dilakukan kurang dihargai. Tim mungkin merasa hanya diukur berdasarkan hasil akhir tanpa memperhatikan kerja keras yang telah mereka lakukan.
Untuk menyikapi gaya ini, bawahan perlu fokus pada hasil yang diharapkan sambil tetap mengomunikasikan pentingnya proses. Menyediakan prediksi hasil yang realistis dengan data pendukung dapat membantu memenuhi ekspektasi pemimpin. Selain itu, mengingatkan pemimpin tentang tantangan dan risiko yang dihadapi dan bagaimana tim mengatasinya dapat membantu memberikan apresiasi yang lebih seimbang terhadap proses dan hasil.
Kesimpulan
Gaya pemimpin dalam menyimak pembahasan tim sangat mempengaruhi bagaimana bawahan bekerja dan berinteraksi. Dengan memahami gaya-gaya ini dan mengetahui cara menyikapinya dengan cerdas dan bijak, bawahan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif. Setiap gaya memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan kunci untuk menyikapinya adalah dengan komunikasi yang efektif, persiapan yang matang, data yang akurat dan kemampuan untuk menyesuaikan pendekatan sesuai kebutuhan situasi. Dengan demikian, bawahan tidak hanya dapat bekerja lebih efisien tetapi juga dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan pemimpin mereka.
Widiyas Hidhayanto
widiyas_hid@yahoo.com
Principal Consultant WIDINA management
Strategy, Costing, Finance, Accounting, Operation, Kaizen-Lean, Marketing, Information System
NEXT EVENTS