Di tengah pusaran dinamika regulasi, ketatnya akreditasi, kompleksitas Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta gelombang transformasi digital dan ekspektasi masyarakat yang makin tinggi. Tak seorang pun ingin berlama-lama di rumah sakit, baik pasien yang ingin cepat pulih, pengantar yang menanti dengan cemas, maupun karyawan yang mendambakan efisiensi agar punya waktu pengembangan diri. Begitu pula pihak penjamin pasien atau pembayar juga menginginkan kejelasan biaya dan efisiensi agar dana yang dikeluarkan benar-benar tepat sasaran. Artikel ini membahas alasan mengapa dan bagaimana Kaizen dan Lean dapat diterapkan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam rangka meningkatkan nilai pelayanan kesehatan. Mewujudkan hal-hal yang menjadi harapan para pihak sebagai alasan mengapa implementasi prinsip kaizen dan lean diterapkan, tentang harapan implisit para pasien, keluarga pasien, penjamin/pembayar, dan karyawan rumah sakit yang dihadapkan pada tantangan permasalahan di rumah sakit. Bagaimana filosofi budaya kaizen dan manajemen lean hadir sebagai salah satu kompas dalam pengelolaan operasional fasyankes, baik rumah sakit, klinik, puskesmas, laboratorium, maupun apotek. Kaizen dan Lean yang menawarkan pendekatan sistematis untuk mengurai benang kusut pemborosan dan ketidaknyamanan, bukan hanya demi keuntungan semata, melainkan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang efisien terarah, efektif terukur, aman bagi pasien, mengedepankan nilai pelanggan, menjaga keselamatan kerja karyawan, serta menjamin kelangsungan dan pertumbuhan fasyankes di masa depan yang serba cepat. (Widiyas Hidhayanto, 2025)
Read More