Workshop Online, Jumat-Sabtu, 9-10 Mei 2025
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERSEDIAAN
Dalam Upaya Kendali Biaya, Peningkatkan Kualitas Pelayanan dan Kinerja Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Siklus Manajemen Logistik, Sistem Pergudangan, Pendekatan Lean-Kanban, Metode Penilaian dan Perlakuan Persediaan, Teknik Perhitungan Kebutuhan Barang, Persediaan, ROP, EOQ, Strategi Pengendalian, Desain Prosedur, Manajemen Risiko, dan Penilaian Kinerja
Workshop Online, Jumat-Sabtu, 9-10 Mei 2025, Pukul 09.00-17.30 WIB Menggunakan aplikasi zoom
Konsep Praktis, Latihan Teknis Praktik Simulasi, Konsultasi, dan Studi Kasus Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Rumah Sakit, Klinik, Apotek, Puskesmas, Laboratorium, dan sebagainya)
KEY POINTS
- Peran penting dan sasaran manajemen logistik di fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit, klinik, puskesmas, apotek, laboratorium) menjaga posisi optimum antara pembelian, persediaan, dan pemakaian dengan misi menyediakan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau.
- Kinerja manajemen logistik yang baik dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas, produktifitas, efektifitas, dan efisiensi, sekaligus menjadi unsur kendali biaya dan kas tanpa mencederai keselamatan pasien.
- Pentingnya identifikasi jenis dan karakteristik barang, memahami siklus manajemen logistik, menentukan sistem pergudangan yang tepat (sistem sentral atau sistem induk-satelit), dan memahami konsep ERP (Enterprise Resource Planning).
- Metode penilaian dan perlakuan persediaan dan beban material farmasi dan non-farmasi (umum) secara akuntansi sebagai bagian penyajian akuntanbilitas dan transparansi yang mampu telusur sesuai praktek bisnis yang sehat.
- Pendekatan lean melalui metode kanban logistik sebagai upaya kendali biaya; peningkatan kualitas dan kinerja; pengurangan waste dalam kuantitas persediaan, waktu proses, dan mobilitas; sekaligus juga menghindari risiko kekosongan persediaan.
- Konsep praktis dan teknik perhitungan kebutuhan berdasar metode konsumsi, epidemiologi, dan nilai ekonomis.
- Menemu-kenali pola perilaku (behavior), faktor pemicu (driver) konsumsi, perhitungan estimasi kebutuhan, analisis persediaan min-max, safety stock, re-order point (ROP), dan economic order quantity (EOQ) dengan mempertimbangkan lead-time, faktor risiko siklus logistik, dan keterkaitan dengan kebutuhan pelayanan pasien JKN dan non-JKN, serta kebutuhan operasional lainnya
- Teknik perhitungan dan analisis persediaan min-max, safety stock, estimasi kebutuhan kuantitas dan biaya (forecasting), re-order point (ROP), dan economic order quantity (EOQ) terhadap masing-masing barang logistik, antara lain sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai; bahan material penunjang (laboratorium, radiologi, dll); bahan makanan gizi, bahan laundry dan sterilisasi; bahan teknik, alat rumah tangga, alat tulis kantor, dan barang umum lainnya
- Strategi pengendalian dan manajemen risiko pada siklus logistik melalui desain prosedur mulai dari mekanisme stock opname, menjaga akurasi persediaan, prosedur permintaan, pembelian, penerimaan, distribusi barang, pemakaian barang, pengisian persediaan, barang kadaluarsa, retur, serta pengendalian logistik dari pemasok.
- Penilaian dan pengukuran kinerja manajemen logistik pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Mengapa penting
Tujuan workshop
Pertanyaan Kunci
Sasaran Peserta
Narasumber
Susunan Materi
Biaya pendaftaran
Kontak informasi
Pengelolaan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, puskesmas, apotek, dan laboratorium merupakan suatu yang kompleks karena memiliki karakteristik sumber daya dengan standarisasi dan aturan yang cukup ketat, sifat produk layanan yang beragam dengan tingkat kustomisasi tinggi untuk per kasus per pasien. Adaptasi cerdas dan bijak diperlukan dalam menghadapi perubahan regulasi bidang kesehatan, dinamika kebijakan JKN, perilaku masyarakat, dan transformasi bidang kesehatan. Strategi “Tingkatkan Mutu-Kendalikan Biaya” diadaptasi dengan tetap memprioritaskan keselamatan pasien (patient safety), mengayomi “keselamatan” petugas/karyawan (employee safety), dan menjaga keberlangsungan hidup fasilitas pelayanan kesehatan (organization sustainability). Pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan dengan pola pembayaran INA-CBG saat ini, pergerakan naik-turun pendapatan fasyankes tidak lagi seluruhnya bergerak seiring dengan volume pelayanan, karena penentuan nilai pembayaran lebih didasarkan pada kasus pasien. Sehingga fasyankes yang tidak dapat mengelola proses pelayanan dan penggunaan sumber daya secara efektif, efisien, dan produktif akan semakin terbelenggu dengan masalah operasional dan keuangan.
Pada sebagian besar fasilitas pelayanan kesehatan, proporsi nilai biaya bahan material cukup mendominasi biaya operasional, sehingga penting untuk dilakukan kendali biaya tanpa mencederai kualitas pelayanan dan keselamatan pasien. Dalam hal ini, sangat dibutuhkan peran penting manajemen logistik dalam menjaga posisi optimum antara pembelian, persediaan, dan pemakaian dengan misi menyediakan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau. Kinerja manajemen logistik yang baik tentu akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas, produktifitas, efektifitas, dan efisiensi. Menghindari waste dalam penumpukan persediaan, namun juga menghindari risiko kekosongan persediaan. Penumpukan persediaan yang terlalu tinggi berarti penumpukan nilai uang yang tinggi dalam wujud barang. Padahal penumpukan dalam wujud barang sensitif terhadap perubahan harga; rawan terhadap kerusakan, hilang dan kadaluarsa; serta kurang likuid untuk dikonversi menjadi uang selain dengan cara dijual. Selain itu, bahan material (barang) juga memiliki karakter spesifik yang unik, yaitu melebur dalam pelayanan jasa kesehatan yang memiliki unsur ketidakpastian tinggi, variabilitas harga bahan material, batasan umur barang (masa kadaluarsa), aturan pemakaian yang harus jelas, sistem penyimpanan yang tidak dapat disamaratakan untuk semua jenis barang, sistem pergudangan, dan variasi preferensi pemilihan jenis barang oleh unit kerja pengguna.
Sangat penting bagi para pengelola logistik untuk mengetahui jenis dan karakteristik barang, memahami siklus manajemen logistik, menentukan sistem pergudangan yang tepat (sistem sentral atau sistem induk-satelit), dan memahami konsep ERP (Enterprise Resource Planning) secara praktis. Selain itu, juga perlu dibekali dengan pemahaman teknis mengenai metode penilaian dan perlakuan persediaan dan beban material farmasi dan non-farmasi (umum) secara akuntansi agar sinergis dan saling mendukung terwujudnya akuntanbilitas dan transparansi yang mampu telusur sesuai praktek bisnis yang sehat. Pengendalian dan manajemen risiko dalam siklus manajemen logistik juga sangat penting untuk diperhatikan, maka diperlukan kemampuan untuk mendesain dan mengidentifikasi potensi risiko pada prosedur-prosedur terkait siklus manajemen logistik mulai dari mekanisme stock opname, menjaga akurasi persediaan, prosedur permintaan, pembelian, penerimaan, distribusi barang, pemakaian barang, pengisian persediaan, barang kadaluarsa, retur, serta pengendalian logistik dari pemasok. Pendekatan lean melalui metode kanban logistik dapat menjadi salah satu upaya untuk mengimplementasikan kendali biaya; peningkatan kualitas dan kinerja; pengurangan waste dalam kuantitas persediaan, waktu proses, dan mobilitas; sekaligus juga menghindari risiko kekosongan persediaan.
Pemahaman teknis perhitungan-perhitungan terkait manajemen logistik sangat diperlukan agar pengambilan keputusan dapat dilakukan secara terukur, tertelusur, dan akuntabel. Teknik perhitungan metode konsumsi, epidemiologi, dan nilai ekonomis dapat menjadi alternatif pilihan dalam perhitungan kebutuhan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai. Meski demikian, manajemen logistik tidak hanya mengenai barang-barang tersebut, namun juga menyangkut barang-barang yang menjadi kebutuhan bahan material aktivitas operasional di Fasyankes, seperti bahan material penunjang (laboratorium, radiologi, dll); bahan makanan gizi, bahan laundry dan sterilisasi; bahan teknik, alat rumah tangga, alat tulis kantor, dan barang umum lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menemu-kenali pola perilaku (behavior) dan faktor pemicu (driver) konsumsi dari masing-masing barang logistik. Selanjutnya juga diperlukan kemampuan teknis tentang cara perhitungan dan analisis terkait persediaan min-max, safety stock, estimasi kebutuhan kuantitas dan biaya (forecasting), re-order point (ROP), dan economic order quantity (EOQ) terhadap masing-masing barang logistik tersebut.
Peningkatan kemampuan dan keterampilan terkait hal-hal tersebut di atas bagi para pengelola logistik di fasilitas pelayanan kesehatan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja bagian logistik dan memberikan kontribusi positif kepada peningkatan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan secara kualitas maupun keuangan dalam upaya menjalankan misi keselamatan pasien dan menjaga sustainabilitas dan pertumbuhan usaha.
Workshop ini bertujuan memberikan pemahaman konsep praktis manajemen logistik di fasilitas pelayanan kesehatan terkait siklus manajemen logistik, sistem pergudangan, pendekatan lean-kanban logistik, metode penilaian dan perlakuan persediaan, strategi pengendalian, desain prosedur, manajemen risiko, dan penilaian kinerja manajemen logistik, serta ketrampilan teknis cara perhitungan dan analisis terkait persediaan min-max, safety stock, estimasi kebutuhan kuantitas dan biaya (forecasting), re-order point (ROP), dan economic order quantity (EOQ) terhadap masing-masing barang logistik.
- Bagaimana menjalankan peran penting dan mewujudkan sasaran manajemen logistik di fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit, klinik, puskesmas, apotek, laboratorium) dalam menjaga posisi optimum antara pembelian, persediaan, dan pemakaian dengan misi menyediakan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau?
- Bagaimana mengidentifikasi jenis dan karakteristik barang, memahami siklus manajemen logistik, menentukan sistem pergudangan yang tepat (sistem sentral atau sistem induk-satelit), dan memahami konsep ERP (Enterprise Resource Planning)?
- Bagaimana metode penilaian dan perlakuan persediaan dan beban material farmasi dan non-farmasi (umum) secara akuntansi?
- Bagaimana konsep dan langkah implementasi metode kanban-logistik sebagai upaya kendali biaya; peningkatan kualitas dan kinerja; pengurangan waste dalam kuantitas persediaan, waktu proses, dan mobilitas; sekaligus juga menghindari risiko kekosongan persediaan?
- Bagaimana konsep praktis dan teknik perhitungan kebutuhan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai berdasar metode konsumsi, epidemiologi, dan nilai ekonomis?
- Bagaimana menemu-kenali pola perilaku (behavior), faktor pemicu (driver) konsumsi masing-masing jenis barang logistik dengan mempertimbangkan lead-time, faktor risiko siklus logistik, dan keterkaitan dengan kebutuhan pelayanan pasien JKN dan non-JKN, serta kebutuhan operasional lainnya?
- Bagaimana teknik perhitungan dan analisis persediaan min-max, safety stock, estimasi kebutuhan kuantitas dan biaya (forecasting), re-order point (ROP), dan economic order quantity (EOQ) terhadap masing-masing barang logistik, antara lain sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai; bahan material penunjang (laboratorium, radiologi, dll); bahan makanan gizi, bahan laundry dan sterilisasi; bahan teknik, alat rumah tangga, alat tulis kantor, dan barang umum lainnya?
- Bagaimana implementasi strategi pengendalian dan manajemen risiko pada siklus logistik melalui desain prosedur mulai dari mekanisme stock opname, menjaga akurasi persediaan, prosedur permintaan, pembelian, penerimaan, distribusi barang, pemakaian barang, pengisian persediaan, barang kadaluarsa, retur, serta pengendalian logistik dari pemasok?
- Bagaimana merancang indikator penilaian dan pengukuran kinerja manajemen logistik pada fasilitas pelayanan kesehatan agar dapat memicu kontribusi positif terhadap peningkatan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan secara kualitas maupun keuangan dalam upaya menjalankan misi keselamatan pasien dan menjaga sustainabilitas dan pertumbuhan usaha?
- Pimpinan/Direksi dan para pengambil kebijakan di fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit, klinik, puskesmas, apotek, laboratorium).
- Manajer, kepala, atau staf pada bagian yang berkaitan dengan pengelolaan barang/persediaan dan logistik, misalnya bagian farmasi, umum, pembelian, logistik, rumah tangga, gudang, akuntansi, keuangan, perencanaan dan sistem informasi.
- Manajer, kepala, atau staf pada service/production units pengguna barang/persediaan (Rawat Jalan, Rawat Inap, Bedah Sentral, Laboratorium, Radiologi, dll)
- Mahasiswa Manajemen Rumah Sakit, pengajar, peneliti, atau pihak-pihak lain yang terkait.
Catatan :
- Dapat diikuti secara perorangan atau tim/grup kombinasi: Pejabat Pengambil Kebijakan, Pengelola Logistik/Persediaan, Perencanaan dan Keuangan, Sistem Informasi, dan Unit-unit Kerja/Instalasi Pengelola dan Pengguna Barang.
Widiyas Hidhayanto, MBA, CPMA, ASEAN CPA
- Praktisi Bisnis; Profesional Management Accountant; ASEAN Chartered Professional Accountant; Konsultan Manajemen Kesehatan (KMK); Konsultan Strategi, Costing, Bisnis Proses, Akuntansi, dan Keuangan pada beberapa RS Pemerintah/Swasta serta beberapa perusahaan nasional/multinasional.
Workshop ini akan dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi zoom dangan penyajian materi disertai latihan, studi kasus, serta diskusi, sehingga diharapkan peserta dapat lebih mudah memahami dan sekaligus dapat menjadi media konsultasi dan berbagi pengalaman tentang permasalahan yang terjadi dan solusi di fasilitas pelayanan kesehatan.
- Hari, tanggal: Jumat-Sabtu, 9-10 Mei 2025
- Waktu: Pukul 09.00-17.30 WIB
- Media: Online menggunakan aplikasi zoom
SUSUNAN ACARA DAN MATERI
Waktu | Materi |
Hari Pertama | Jumat, 9 Mei 2025 |
09.00-09.45 | Peran Penting dan Sasaran Manajemen Logistik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas, Apotek, Laboratorium) |
09.45-10.30 | Jenis, Karakteristik Barang, Siklus Manajemen Logistik, Sistem Pergudangan Sentral, Sistem Pergudangan Induk-Satelit, dan Konsep Praktis ERP (Enterprise Resource Planning) |
10.30-12.00 | Metode Penilaian dan Perlakuan Persediaan dan Beban Material Farmasi dan Non-Farmasi (Umum) |
Studi Kasus
|
|
12.00-13.30 | Istirahat |
13.30-15.00 | Pendekatan Lean melalui Metode Kanban Logistik sebagai Upaya Kendali Biaya, Peningkatan Kualitas dan Kinerja |
Studi Kasus
|
|
15.00-15.15 | Istirahat |
15.15-16.45 | Konsep Praktis dan Teknik Perhitungan Kebutuhan Berdasar Metode Konsumsi, Epidemiologi, dan Nilai Ekonomis |
Studi Kasus
|
|
16.45-17.30 | Konsep Praktis Persediaan Min-Max, Safety Stock, Re-Order Point (ROP), dan Economic Order Quantity (EOQ) dengan Mempertimbangkan Lead-Time dan Faktor Risiko Siklus Logistik |
Hari Kedua | Sabtu, 10 Mei 2025 |
09.00-09.45 | Temu-Kenali Pola Perilaku (Behavior), Faktor Pemicu (Driver) Konsumsi, dan Perhitungan Estimasi Kebutuhan Masing-Masing Barang Logistik, dan Keterkaitan Pelayanan Pasien JKN, Non-JKN, dan Operasional Lainnya |
09.45-12.00 | Teknik Perhitungan Persediaan Min-Max, Safety Stock, Estimasi Kebutuhan Kuantitas dan Biaya (Forecasting), Re-Order Point (ROP), dan Economic Order Quantity (EOQ) terhadap Masing-Masing Barang Logistik, dan Keterkaitan Pelayanan Pasien JKN, Non-JKN, dan Operasional Lainnya |
Studi Kasus
|
|
12.00-13.00 | Istirahat |
13.00-15.00 | Strategi Pengendalian, Desain Prosedur, dan Manajemen Risiko Logistik |
Studi Kasus
|
|
15.00-15.15 | Istirahat |
15.15-16.30 |
|
16.30-17.00 | Penilaian dan Pengukuran Kinerja Manajemen Logistik |
Pilihan Biaya workshop per orang peserta
- Rp 2.190.000,- /orang peserta. Peserta mengikuti workshop online, mendapatkan e-materi, e-sertifikat, dan e-kwitansi dalam bentuk file/softcopy.
- Rp 2.340.000,- /orang peserta. Peserta mengikuti workshop online, mendapatkan e-materi, e-sertifikat, dan e-kwitansi dalam bentuk file/softcopy, serta biaya pengiriman sertifikat cetak & kwitansi cetak.
SEGERA DAFTAR, TEMPAT TERBATAS
PENDAFTARAN:
- Pendaftaran dilakukan dengan klik ikon daftar pada halaman webpage ini dan mengisi formulir pendaftaran.
- Setelah melakukan pendaftaran, akan mendapat konfirmasi dari nomor Whatsapp (WA) panitia Budi 08122720139 untuk cara pembayaran.
- Bukti transfer dikirimkan kepada nomor Whatsapp (WA) panitia Budi 08122720139. Pada bukti transfer harap mencantumkan nama peserta pada kolom berita.
Pembayaran hanya melalui transfer ke rekening:
- Bank BRI cabang Rawamangun Jakarta atas nama WIDINA MANAGEMENT STARTIDEA, No. Rek. 038601002131562
- Bank BCA cabang Rawamangun Jakarta atas nama KRISNA FELANI, No. Rek. 0948030856
- Peserta yang terdaftar adalah peserta yang telah mengisi link formulir pendaftaran dan mengirimkan bukti transfer sebelum batas akhir masa pendaftaran. Pendaftaran akan ditutup akan ditutup apabila jumlah peserta telah mencapai batas maksimal yang ditetapkan.
Mengingat adanya keterbatasan kapasitas, mohon segera mendaftarkan diri.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdr. Budi 08122720139 atau Sdri. Ina 08122932065
NEXT EVENT WIDINA MANAGEMENT
- Workshop Online, Jumat-Sabtu, 25-26 April 2025
- Workshop Online, Jumat-Sabtu, 9-10 Mei 2025
- Workshop Tatap Muka, Kamis-Sabtu, 22-24 Mei 2025