Workshop Online, Jumat-Sabtu, 22-23 Agustus 2025
STRATEGIC BUSINESS PLAN for Healthcare Management
Integrated and Interrelated Analysis Model
Teknik penyusunan Rencana Strategi Bisnis secara terintegrasi dan analisa saling terkait TOWS, regulasi, persaingan, value proposition, BSC (Balance Score Card), ESG (Enviromental-Social-Governance), Triple P (Profit-People-Planet), Hoshin Kanri, peta strategi, target kinerja (KPI), skenario forecasting, program 8P+C, manajemen risiko, dan permodelan keuangan
Workshop Online, Jumat-Sabtu, 22-23 Agustus 025, Pukul 09.00-17.00 WIB, via Zoom
Berbagi Pengalaman, Konsep Praktis, Latihan, dan Studi Kasus Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Rumah Sakit, Klinik, Apotek, Puskesmas, Laboratorium, dan sebagainya)
Sangat penting bagi para pengelola fasilitas pelayanan kesehatan (rumahsakit, klinik, puskesmas, apotek, laboratorium) menghadapi tantangan untuk bertahan (sustain) dan berkembang (growth) beradaptasi secara cerdas dan bijak menghadapi perubahan regulasi bidang kesehatan, dinamika kebijakan JKN, perilaku masyarakat, dan transformasi bidang kesehatan. Strategi “Tingkatkan Mutu-Kendalikan Biaya” bahwa mutu tidak sekedar dikendalikan, namun mutu terus ditingkatkan agar value proposition yang dihadirkan mampu memenuhi nilai pelanggan dan membangun harmoni positif antar pelaku ekosistem pelayanan kesehatan.
KEY POINTS
- Integrasi perencanaan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, mulai dari Desain Model Bisnis, Studi Kelayakan, Masterplan, Rencana Strategi Bisnis (RSB), hingga Rencana Bisnis Anggaran (RBA). berbasis Balance Score Card (BSC); Environmental, Social, & Governance (ESG); dan Profit, People, & Planet (Triple P) secara berimbang, sehat, dan saling terkait pada level korporasi hingga level unit-unit kerja service centres dan product centres.
- Membangun kerangka alur pikir, langkah kerja, dan kebutuhan data dalam penyusunan rencana strategi bisnis dari berdasarkan beragam konsep dan metode, antara lain analisa TOWS, diagram cartesius, business life cycle, value proposition, model bisnis, hoshin kanri, strategic map, target KPI, 8P+C marketing, responsibility accounting, financial modelling, dan manajemen risiko.
- Analisa lingkungan eksternal terhadap regulasi yang terkait, visi-misi dan rencana strategis Dinas Kesehatan dan/atau Perusahaan Induk (Holding), lokasi geografis, aksestabilitas, demografi dan profil kesehatan masyarakat jangkauan dan rujukan, serta kondisi persaingan.
- Analisis kondisi internal terhadap diagnosa dan profil pasien, pencapaian kinerja pelayanan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, pencapaian kinerja keuangan, kondisi arus kas, dan posisi keuangan.
- Ekspektasi masa depan terhadap inklusi teknologi dalam kehidupan, nilai kualitas hidup, perubahan perilaku masyarakat, model kebutuhan layanan kesehatan, dan berbagai hal penting lainnya.
- Pengembangan strategi menjadi sebuah lintasan peta strategi (strategic map) yang berkesinambungan berbasis balance scoredcard secara terintegrasi dan saling terkait pada level korporasi hingga level unit-unit kerja service centres dan product centres.
- Penggunaan pendekatan Hoshin Kanri dalam penerapan strategi terintegrasi (integrated strategy deployment) dengan melibatkan inisiasi kritis sekaligus kontrol, pengukuran, dan umpan balik hasil yang mencakup turunan peta strategi dan “proses bisnis utama” ke bawah lebih rinci/implementatif kepada sasaran, target KPI, dan program kerja masing-masing unit kerja.
- Teknik perhitungan estimasi permintaan dan proyeksi volume pelayanan berbasis alternatif skenario matematis dengan mempertimbangkan ketersediaan kapasitas pelayanan secara tertelusur dan terukur sesuai alur pasien JKN dan pasien non-JKN.
- Teknik perhitungan permodelan proyeksi keuangan dengan mempertimbangkan jangka waktu realisasi penerimaan pembayaran tagihan menjadi kas dari siklus pendapatan-piutang-penerimaan, jangka waktu pembayaran tagihan/jatuh tempo hutang, siklus pembelian-persediaan-hutang-pengeluaran/belanja, alternatif keputusan investasi dan pemilihan skema sumber pendanaan optimal, dan rasio keuangan secara simultan.
- Identifikasi dan penilaian risiko yang mungkin muncul sebagai basis merancang rencana kontijensi dan manajemen risiko yang baik.
Mengapa penting
Tujuan workshop
Pertanyaan Kunci
Sasaran Peserta
Narasumber
Susunan Materi
Biaya pendaftaran
Kontak informasi
Manajemen pengelola fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, puskesmas, apotek, dan laboratorium menghadapi tantangan untuk bertahan (sustain) dan berkembang (growth). Adaptasi cerdas dan bijak diperlukan dalam menghadapi perubahan regulasi bidang kesehatan, dinamika kebijakan JKN, perilaku masyarakat, dan transformasi bidang kesehatan. Strategi “Tingkatkan Mutu-Kendalikan Biaya” diadaptasi dengan tetap memprioritaskan keselamatan pasien (patient safety), mengayomi “keselamatan” petugas/karyawan (employee safety), dan menjaga keberlangsungan hidup fasilitas pelayanan kesehatan (organization sustainability). Mutu tidak sekedar dikendalikan, namun mutu terus ditingkatkan agar value proposition yang dihadirkan mampu memenuhi nilai pelanggan dan membangun harmoni positif antar pelaku ekosistem pelayanan kesehatan.
Memperhatikan kondisi laju pertumbuhan demografi, pengembangan pembangunan dan peningkatan kehidupan di suatu wilayah, pola penyakit dan epidemiologi, dan lain-lain. Suatu fasilitas pelayanan kesehatan, baik rumah sakit, klinik, puskesmas, apotek, maupun laboratorium harus mempunyai keunggulan kompetitif tertentu agar mampu ikut bermain dalam persaingan yang semakin ketat pada segmen yang tepat atau portofolio segmen yang optimal. Keunggulan kompetitif haruslah mencerminkan keinginan masyarakat pengguna jasa pelayanan, harus mampu menyajikan value proposition yang mampu menjamu kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Kompleksitas “ramuan” produk layanan kesehatan tidak seperti layaknya organisasi bisnis lainnya. Hal ini sangat terkait dengan sifat industri pelayanan kesehatan yang begitu kompleks, dengan tingkat kompetensi sumberdaya manusia yang tinggi. Pelayanan kesehatan, apapun bentuknya, merupakan suatu institusi yang begitu kompleks, padat modal, padat teknologi, padat karya dengan tingkat kompetensi sumberdaya manusia yang tinggi, serta padat risiko. Mengelola sumberdaya di fasilitas pelayanan kesehatan membutuhkan strategi dan keterampilan agar menghasilkan proses dan output yang optimal. Tidak cukup perhitungan strategis secara eksakta, melainkan dibutuhkan sentuhan seni manajemen dalam meramu ragam sumber daya manusia, material, alat, bangunan, teknologi, dan modal. Selain itu juga dibutuhkan suatu kecerdasan dalam menilik tajam informasi dan data untuk membangun asumsi rasional yang kuat sebagai dasar proyeksi yang mampu menerawang potensi masa depan secara optimal.
Isu dan fakta lapangan perlu di-”sari”-kan dan diramu dengan berbagai inovasi menghadapi ancaman, memanfaatkan peluang, memperbaiki kelemahan, dan meningkatkan kekuatan dalam sebuah kerangka perencanaan yang komprehensif mulai rencana strategis, rencana operasional, anggaran (budgeting), dan investasi (capital budgeting) secara saling terkait dan sistematis dengan “benang merah” yang kuat. Integrasi perencanaan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, mulai dari Desain Model Bisnis, Studi Kelayakan, Masterplan, Rencana Strategi Bisnis (RSB), hingga Rencana Bisnis Anggaran (RBA) berbasis Balance Score Card (BSC); Environmental, Social, & Governance (ESG); dan Profit, People, & Planet (Triple P) secara berimbang, sehat, dan saling terkait pada level korporasi hingga level unit-unit kerja service centres dan product centres
Konsep praktis dan analisa secara relevan berdasarkan model TOWS, diagram cartesius, business life cycle, value proposition, model bisnis, balance scorecard, ESG, triple P, hoshin kanri, strategic map, target KPI, 8P+C marketing, responsibility accounting, financial modelling, dan manajemen risiko perlu diramu untuk membangun kerangka alur pikir, langkah kerja, dan kebutuhan data dalam penyusunan rencana strategi bisnis. Pengembangan strategi bisnis juga harus mempertimbangkan potensi risiko yang mungkin muncul dan hendaknya diimbangi dengan rencana manajemen risiko yang memadai. Kemungkinan-kemungkinan kondisi yang akan terjadi perlu dituangkan dalam ragam skenario strategi berbasis data secara memadai, sehingga dapat menunjang kesiapan manajemen menghadapi ragam kemungkinan yang terjadi.
Perhitungan dan analisa dalam rencana strategi bisnis bukanlah suatu hasil yang instan tetapi hendaknya merupakan hasil dari suatu proses analisa yang tertelusur berdasarkan data dan informasi yang jelas. Pembahasan dan penyusunannya hendaknya memiliki runtutan yang jelas mulai dari analisis lingkungan, estimasi permintaan, proyeksi dan target volume yang harus dicapai, program aselerasi pasar untuk bersaing, kebutuhan kapasitas sumberdaya dan investasi, proyeksi dan target pendapatan dan biaya, kebutuhan pendanaan dan aliran kas, sampai dengan permodelan proyeksi keuangan.
Workshop ini bertujuan memberikan pemahaman konsep praktis dan simulasi teknis tentang teknik penyusunan Rencana Strategi Bisnis pada fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, puskesmas, apotek, atau laboratorium, dengan pendekatan secara terintegrasi dan analisa saling terkait TOWS, regulasi, persaingan, value proposition, model bisnis, BSC (Balance Score Card), ESG (Environmental, Social, & Governance), triple P (Profit, People, & Planet), hoshin kanri, peta strategi, target kinerja (KPI), skenario forecasting, 8P+C marketing, manajemen risiko, dan permodelan keuangan..
- Bagaimana strategi menghadapi lanskap lingkungan bisnis dan transformasi pelayanan kesehatan yang dinamis dengan integrasi perencanaan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, mulai dari Desain Model Bisnis, Studi Kelayakan, Masterplan, Rencana Strategi Bisnis (RSB), hingga Rencana Bisnis Anggaran (RBA) berbasis Balance Score Card (BSC); Environmental, Social, &Governance (ESG); dan Profit, People, & Planet (Triple P’s) secara berimbang, sehat, dan saling terkait pada level korporasi hingga level unit-unit kerja service centres dan product centres ?
- Bagaimana kerangka alur pikir, langkah kerja, dan kebutuhan data dalam penyusunan rencana strategi bisnis disusun berdasarkan beragam konsep dan metode analisa TOWS, diagram cartesius, business life cycle, value proposition, model bisnis, balance scorecard, hoshin kanri, strategic map, target KPI, 8P+C marketing, responsibility accounting, financial modelling, dan manajemen risiko?
- Bagaimana teknik analisa lingkungan eksternal terhadap regulasi yang terkait, visi-misi dan rencana strategis Dinas Kesehatan dan/atau Perusahaan Induk (Holding), lokasi geografis, aksestabilitas, demografi dan profil kesehatan masyarakat jangkauan dan rujukan, serta kondisi persaingan?
- Bagaimana teknik analisis kondisi internal terhadap diagnosa dan profil pasien, pencapaian kinerja pelayanan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, pencapaian kinerja keuangan, arus kas, dan posisi keuangan?
- Bagaimana cara menjabarkan strategi menjadi sebuah lintasan peta strategi (strategic map) yang berkesinambungan berbasis balance scoredcard secara terintegrasi dan saling terkait pada level korporasi hingga level unit-unit kerja service centres dan product centres?
- Bagaimana memanfaatkan pendekatan Hoshin Kanri dalam penerapan strategi terintegrasi (integrated strategy deployment) untuk melibatkan inisiasi kritis sekaligus kontrol, pengukuran, dan umpan balik hasil terhadap turunan peta strategi dan “proses bisnis utama” ke bawah lebih rinci/implementatif kepada sasaran, target KPI, dan program kerja masing-masing unit kerja?
- Bagaimana teknik perhitungan estimasi permintaan dan proyeksi volume pelayanan berbasis alternatif skenario matematis dengan mempertimbangkan ketersediaan kapasitas pelayanan secara tertelusur dan terukur sesuai alur pasien JKN dan pasien non-JKN?
- Bagaimana teknik perhitungan permodelan proyeksi keuangan dengan mempertimbangkan jangka waktu realisasi penerimaan pembayaran tagihan menjadi kas dari siklus pendapatan-piutang-penerimaan, jangka waktu pembayaran hutang jatuh tempo, siklus pembelian-persediaan-hutang-pengeluaran/belanja, alternatif keputusan investasi, pemilihan skema sumber pendanaan optimal, dan rasio keuangan secara simultan?
- Bagaimana langkah mengidentifikasi dan menilai risiko yang mungkin muncul sebagai basis rancangan rencana kontijensi dan manajemen risiko yang baik?
- Pimpinan/Direksi dan/atau pemilik fasilitas pelayanan kesehatan rumah sakit, klinik, puskesmas, apotek, atau laboratorium
- Manajer, kepala, atau staf bagian yang berkaitan dengan bidang/bagian perencanaan, pengembangan, pemasaran keuangan, akuntansi, pajak, umum/logistik, sarana-prasarana dan pengelola sistem informasi.
- Satuan Pemeriksa Internal (SPI) dan auditor rumah sakit.
- Manajer, kepala, atau staf pada service/production units (Rawat Jalan, Rawat Inap, Bedah Sentral, Laboratorium, Radiologi, Farmasi, dsb)
- Manajer pengelola unit usaha yang berkaitan dengan kesehatan (pengelola pendidikan, dosen manajemen pelayanan kesehatan, pengelola biaya kesehatan karyawan, dll)
- Staf, akademisi, konsultan atau pihak-pihak lain yang terkait.
Catatan :
- Peserta dari masing-masing Fasyankes disarankan dalam bentuk tim minimal 4-6 orang atau lebih, kombinasi: Bagian Perencanaan, Keuangan/akuntansi, Anggaran, Pemasaran, Pengembangan Bisnis, Sumber Daya Manusia, Sarana-Prasarana, Pelayanan dan bagian/unit lain-lain yang terkait.
- Peserta membawa Laptop untuk latihan praktik simulasi dan disaranakan telah menguasai dasar-dasar program Microsoft Excel.
.
Widiyas Hidhayanto, MBA, CPMA, ASEAN CPA
- Praktisi Bisnis; Profesional Management Accountant; ASEAN Chartered Professional Accountant; Konsultan Manajemen Kesehatan (KMK); Konsultan Strategi, Costing, Bisnis Proses, Akuntansi, dan Keuangan pada beberapa RS Pemerintah/Swasta serta beberapa perusahaan nasional/multinasional.
Workshop ini akan dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi zoom dangan penyajian materi disertai latihan, studi kasus, serta diskusi, sehingga diharapkan peserta dapat lebih mudah memahami dan sekaligus dapat menjadi media konsultasi dan berbagi pengalaman tentang permasalahan yang terjadi dan solusi di fasilitas pelayanan kesehatan.
- Hari, tanggal: Jumat-Sabtu, 22-23 Agustus 2025
- Waktu: Pukul 09.00-17.00 WIB
- Media: Online menggunakan aplikasi zoom
SUSUNAN ACARA DAN MATERI
Jumat, 22 Agustus 2025 |
|
Waktu |
Materi |
09.00-09.45 |
Lanskap Lingkungan Bisnis, Transformasi Strategi Bisnis di Bidang Pelayanan Kesehatan, dan Integrasi Perencanaan Strategi dan Bisnis
|
09.45-10.30 |
Konsep Praktis, Key Points, Kerangka Alur Pikir, Langkah Kerja, dan Data yang Dibutuhkan dalam Penyusunan Rencana Strategi Bisnis
|
10.30-11.15 |
Analisa Lingkungan Eksternal
|
11.15-12.00 |
Analisis Kondisi Internal
|
12.00-13.30 |
Istirahat |
13.30-14.15 |
Analisis TOWS, Diagram Cartesius, dan Isu Strategis
|
14.15-15.00 |
Arah dan Program Strategis dengan Skema Kerangka Model Hoshin Kanri dan Pendekatan Kajian berbasis BSC (Balance Score Card, ESG (Environmental, Social, &Governance), dan Triple P (Profit, People, & Planet)
|
15.00-15.15 |
Istirahat |
15.15-17.00 |
Teknik Analisa Data Eksternal, Data Internal, Proyeksi Volume Pelayanan dan Target KPI
|
Sabtu, 23 Agustus 2025 |
|
Waktu |
Materi |
09.00-09.45 |
Analisis Utilisasi Kapasitas dan Alternatif Pilihan Optimalisasi Utilisasi atau Penambahan Sumber Daya dan Investasi.
|
09.45-10.30 |
Penyusunan Program Kerja dan Anggaran
|
10.30-11.15 |
Membangun Asumsi Dasar dan Skenario Sensitivitas Permodelan Proyeksi Keuangan
|
11.15-12.00 |
Teknik Proyeksi Pendapatan dan Proyeksi Penerimaan Kas
|
12.00-13.00 |
Istirahat |
13.00-14.15 |
Teknik Proyeksi Biaya dan Proyeksi Pengeluaran Kas
|
14.15-15.00 |
Teknik Analisis Alternatif Skenario Investasi dan Skema Pendanaan yang Optimal.
|
15.00-15.15 |
Istirahat |
15.15-16.15 |
Teknik Permodelan Keuangan, Perhitungan Proyeksi Kondisi Keuangan (Neraca), Kinerja Keuangan (Laporan Operasional / Laba-Rugi), Arus Kas, serta Pengukuran Rasio Keuangan
|
16.15-17.00 |
Manajemen Risiko Terhadap Implementasi Skebario Rencana Bisnis Strategis
|
Pilihan Biaya workshop per orang peserta
- Rp 1.998.000,- /orang peserta. Peserta mengikuti workshop online, mendapatkan e-materi, e-sertifikat, dan e-kwitansi dalam bentuk file/softcopy.
- Rp 2.148.000,- /orang peserta. Peserta mengikuti workshop online, mendapatkan e-materi, e-sertifikat, dan e-kwitansi dalam bentuk file/softcopy, serta biaya pengiriman sertifikat cetak & kwitansi cetak.
SEGERA DAFTAR, TEMPAT TERBATAS
PENDAFTARAN:
- Pendaftaran dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran, klik DAFTAR
- Setelah melakukan pendaftaran, akan mendapat konfirmasi dari nomor Whatsapp (WA) panitia Budi 08122720139 untuk cara pembayaran.
- Bukti transfer dikirimkan kepada nomor Whatsapp (WA) panitia Budi 08122720139. Pada bukti transfer harap mencantumkan nama peserta pada kolom berita.
Pembayaran hanya melalui transfer ke rekening:
- Bank BRI cabang Rawamangun Jakarta atas nama WIDINA MANAGEMENT STARTIDEA, No. Rek. 038601002131562
- Bank BCA cabang Rawamangun Jakarta atas nama KRISNA FELANI, No. Rek. 0948030856
- Peserta yang terdaftar adalah peserta yang telah mengisi link formulir pendaftaran dan mengirimkan bukti transfer sebelum batas akhir masa pendaftaran. Pendaftaran akan ditutup akan ditutup apabila jumlah peserta telah mencapai batas maksimal yang ditetapkan.
Mengingat adanya keterbatasan kapasitas, mohon segera mendaftarkan diri.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdr. Budi 08122720139 atau Sdri. Ina 08122932065
NEXT EVENT WIDINA MANAGEMENT