Thursday, July 4, 2024
MAINNEXT EVENT

Workshop Online, Selasa-Rabu, 23-24 Juli 2024

Perhitungan Unit Cost Metode Activity Based Costing, Paket Cost of Care per Episode Perawatan Pasien
Analisis Utilisasi, BEP, Skenario Tarif, Manajemen Biaya
Strategi Tingkatkan Mutu-Kendalikan Biaya dan Pengembangan Bisnis Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Workshop Online, Selasa-Rabu, 23-24 Juli 2024 melalui Aplikasi Zoom

Konsep Praktis, Latihan Teknis Praktik Simulasi, dan Studi Kasus Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Rumah Sakit, Klinik, Apotek, Puskesmas, Laboratorium, dan sebagainya)

KEY POINTS

  • Sangat penting bagi para pengelola fasilitas pelayanan kesehatan (rumahsakit, klinik, puskesmas, apotek, laboratorium) yang menerima pola pembayaran baik paket INA-CBG, kapitasi, maupun fee-for service untuk menggali potensi positif di tengah isu perubahan “Lingkungan Bisnis Kesehatan”, dinamika kebijakan JKN, perilaku masyarakat, disrupsi, dan transformasi bidang kesehatan dengan strategi “Tingkatkan Mutu-Kendalikan Biaya”.
  • Kemampuan teknis tentang bagaimana mengenali, memahami, menghitung, mengukur, mengelola, dan mengendalikan sumberdaya-aktivitas-biaya secara bijak dan tepat untuk menjaga kelangsungan dan pertumbuhan pelayanan secara adaptif terhadap regulasi, perubahan lingkungan, dan perilaku konsumen.
  • Teknik perhitungan unit cost yang dikembangkan secara adaptif terhadap proses bisnis, karakter tata kelola, aktivitas dan produk layanan yang terjadi fasyankes (rumahsakit, klinik, puskesmas, apotek, laboratorium) di Indonesia dengan desain model penyusunan skema struktur sumber daya-aktivitas-biaya, skema aliran aktivitas-biaya-produk, pemetaan pemicu (driver) sumber daya dan aktivitas, dan formulasi perhitungan metode Activity Based Costing yang tertelusur, adaptatif, dan detail.
  • Temu kenali karakter masing-masing unit kerja dan memetakannya ke dalam service centers atau product centers berdasarkan pendekatan manajemen biaya (cost management), pusat pertanggungjawaban (responsibility centres), sistem pengendalian manajemen (management control system), dan manajemen strategi (strategic management).
  • Teknik pembebanan biaya departemental dari service centers ke product centers berbasis pendekatan activity pools sesuai aktivitas yang dilakukan, pemicu aktivitas, aliran aktivitas sesuai proses bisnis dan tatakelola.
  • Teknik perhitungan unit cost metode Activity Based Costing (ABC) secara detail dan tertelusur pada per satuan produk layanan (per tindakan/pemeriksaan, per ruangan/kelas/hari rawat, per aktivitas, per unit satuan pakai, dsb) untuk menemu-kenali struktur sumberdaya-aktivitas-biaya pada unit-unit kerja sekaligus mereview utilitisasi, cost recovery, potensi cost containment dan analisa titik impas (BEP) pada unit-unit kerja fasilitas pelayanan kesehatan.
  • Teknik perhitungan unit cost metode Activity Based Costing (ABC) per satuan produk layanan pada setiap unit-unit kerja: rekam medis, farmasi, diklat, laundry, sterilisasi, gizi (produksi makanan), pemeliharaan, IGD, klinik rawat jalan, ruang tindakan, kamar operasi, rehabilitasi medik, radiologi, laboratorium, penunjang medis, penunjang diagnosa, rawat  inap, rawat intensif, dan unit-unit bisnis, produksi, atau pelayanan lainnya sesuai karakter unit kerja, pola interaksi sumberdaya-ativitas-biaya, dan ragam produk layanan yang dihasilkan masing-masing unit kerja.
  • Perpaduan hasil perhitungan unit cost per produk (metode Activity Based Costing/ABC) dengan clinical pathway suatu kasus CBG untuk menghasilkan perhitungan cost of care suatu episode kasus CBG secara detail dan tertelusur sampai dengan elemen masing-masing biaya sumber daya pada unit-unit kerja Fasyankes sebagai “critical sign” untuk pengendalian sumber daya-aktivitas-biaya pada proses operasional setiap unit kerja dan perbaikan struktur, proses bisnis, pola konsumsi, dan “desain” produk layanan.
  • Analisa terhadap selisih antara nilai pembayaran (real payment) yang diterima dengan besaran biaya cost of care serta implikasinya bagi kebijakan operasional fasilitas pelayanan kesehatan.
  • Strategi pengendalian biaya sumber daya (cost containment) dan pengembangan bisnis dengan optimalisasi manfaat sumber daya yang dimiliki (economic of scale).
  • Teknik perhitungan dan pendekatan penyusunan skenario tarif dalam rangka peningkatan nilai pelayanan, sumber pendanaan, menghadapi persaingan, serta upaya menjaga pertumbuhan dan keangsungan pelayanan.

 

Peserta akan mendapatkan satu paket softcopy file microsoft excel tentang analisis biaya rumah sakit yang berisi teknik perhitungan unit cost, teknik perhitungan analisis utilitas dan BEP, grafik monitoring posisi biaya RS untuk melihat cost recovery dan cost behavior, dan simulasi perhitungan cost of care (unit cost dan clinical pathway), analisa cost of care-claim-price pasien JKN dan non-JKN. Semuanya dilengkapi dengan contoh-contoh template pengumpulan data, lembar kerja, petunjuk dan simulasi kasus sehingga dapat digunakan dan dikembangkan peserta di masing-masing fasilitas kesehatan.

 

 

 

  • Mengapa penting
  • Tujuan workshop
  • Pertanyaan Kunci
  • Sasaran Peserta
  • Narasumber
  • Susunan Materi
  • Biaya pendaftaran
  • Kontak informasi

Manajemen pengelola fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, puskesmas, apotek, dan laboratorium tentunya harus bisa beradaptasi untuk dapat bertahan (sustain) dan berkembang (growth). Berbagai isu “Lingkungan Bisnis Kesehatan”, dinamika kebijakan JKN, perilaku masyarakat, dan transformasi bisnis bidang kesehatan perlu disikapi cerdas dan bijak dengan tetap menjaga semangat inti keselamatan pasien (patient safety), keselamatan petugas/karyawan (employee safety), dan keberlangsungan hidup fasilitas pelayanan kesehatan (organization sustainability). Strategi “Tingkatkan Mutu-Kendalikan Biaya” dapat diadaptasi dengan competitive quality, effective care, dan efficient resources. Optimalisasi kemampuan sumberdaya yang dimiliki, mitra kerja, dan potensi pasar untuk menghadirkan nilai pelayanan terbaik baik bagi para pasien maupun para stakehoder sesuai kepentingan utamanya. Mutu tidak sekedar dikendalikan, namun mutu terus ditingkatkan agar value proposition yang dihadirkan mampu memenuhi nilai pelanggan, mampu beradaptasi mengikuti perilaku konsumen bidang kesehatan dan pergeseran segmen berdasar skema pola pembayaran, penjaminan, proses klaim atau penerimaan.

Fasilitas pelayanan kesehatan menghadapi risiko varian kasus pasien yang tidak pasti (uncertainty) dan risiko fluktuasi biaya farmasi, material, alat, fasilitas, energi, dan sumber daya manusia. Dalam kondisi seperti ini, fasilitas kesehatan akan menghadapi risiko ketidakpastian margin aktual antara nilai real payment yang diterima fasilitas kesehatan dan biaya yang dikeluarkan fasilitas kesehatan.

Isu bahwa terjadi selisih perbedaan antara nilai klaim yang diterima RS berdasarkan tarif casemix (INA CBG) dibandingkan dengan tarif umum RS perlu disikapi secara bijak dengan kajian yang tepat. Selisih antara kedua tarif tersebut sudah pasti akan selalu terjadi, karena dasar model metode tarif diantara keduanya berbeda. Jadi sebenarnya, mempermasalahkan selisih antara tarif INA CBG yang ditentukan regulator dan tarif umum RS yang ditentukan oleh manajemen/pemilik RS sendiri tidak menghasilkan simpulan yang optimal untuk evaluasi maupun dasar strategi rumah sakit. Karena pada dasarnya selisih tersebut hanya merupakan selisih nominal bukan selisih riil untuk meninjau margin yang diperoleh RS. Pembandingan yang lebih penting sebenarnya adalah membandingkan nilai pembayaran yang benar-benar diterima RS (real payment) dengan besaran biaya-biaya atas sumberdaya-sumberdaya RS yang digunakan dalam proses pelayanan tersebut (cost of care).

Pada fasilitas kesehatan dengan pola pembayaran yang diterima sistem kapitasi maka memiliki risiko uncertaity selain dari varian kasus juga dari fluktuasi kunjungan. Pergerakan jumlah pendapatan yang diterima dengan volume layanan yang diberikan akan sangat mungkin berjalan tidak beriringan. Pada kondisi demikian pengendalian terhadap sumber daya pemicu biaya dan pada inovasi pengembangan proses bisnis yang efektif dan efisien menjadi sangat penting dengan tetap memprioritaskan unsur penting dalam pelayanan yaitu upaya penyembuhan, kepuasan dan keselamatan pasien (patient safety).

Costing dan clinical pathway merupakan dua unsur yang dapat digunakan sebagai perangkat manajemen biaya dan mutu secara terpadu. Apabila dipadukan hasil perhitungan unit cost per produk (metode ABC) dengan clinical pathway suatu kasus CBG maka dapat diperoleh hasil perhitungan cost of care suatu kasus CBG secara detail dan tertelusur sampai dengan elemen masing-masing biaya sumber daya pada unit-unit kerja. Nilai cost of care suatu kasus tersebut dapat dibandingkan dengan nilai real payment yang diterima Fasyankes untuk menganalisa posisi biaya pada kasus tersebut. Perhitungan unit cost secara detail dan tertelusur pada masing-masing produk layanan Fasyankes, dengan mengadopsi metode Activity Based Costing (ABC) yang dimodifikasi sesuai kondisi masing-masing Fasyankes, dapat dijadikan “critical sign” untuk menemukan biaya sumber daya mana yang mendominasi peningkatan biaya produk/aktivitas layanan Fasyankes. Cost of care dapat dijadikan “critical sign” untuk meninjau pada fase atau hari pelayanan mana yang berbiaya tinggi. Sehingga dapat menjadi indikator penting untuk kendali cost positioning fasilitas kesehatan (rumahsakit, klinik, puskesmas, laboratorium, dan apotek).

Pada pasien BPJS yang pembayarannya secara paket casemix menggunakan tarif INA CBG dan kapitasi, analisis biaya diperlukan sebagai “critical sign” untuk pengendalian biaya dan proses pelayanan. Pada pasien non-BPJS yang semakin ketat persaingannya, analisis biaya sebagai “critical sign” untuk penyusunan pola tarif sebagai bagian strategi adaptatif menghadapi perubahan lingkungan bisnis bidang kesehatan.

Workshop ini bertujuan memberikan pemahaman konsep praktis dan simulasi teknis tentang teknik perhitungan unit cost menggunakan metode activity based costing (ABC), penyusunan paket cost of care berdasar unit cost dan clinical pathway, analisa utilisasi kapasitas, analisis break event point (BEP), analisa cost positioning, analisa nilai pembayaran riil yang diterima Fasyankes (contoh kasus tarif INA CBG dan kapitasi), dan tarif pelayanan Fasyankes, kebijakan penyusunan dan skenario tarif, pengembangan bisnis dan produk layanan dengan berbasis strategi “Tingkatkan Mutu-Kendali Biaya”.

  • Bagaimana menggali potensi positif di tengah berbagai isu “Lingkungan Bisnis Kesehatan”, dinamika kebijakan JKN, perilaku masyarakat, dan transformasi bidang kesehatan dengan penerapan strategi “Tingkatkan Mutu-Kendalikan Biaya”?
  • Bagaimana mengenali, memahami, menghitung, mengukur, dan mengelola sumber daya-aktivitas-biaya secara bijak dan tepat untuk menjaga kelangsungan dan pengembangan bisnis secara adaptif terhadap dinamika lingkungan usaha?
  • Bagaimana pengembangan teknik perhitungan unit cost dan pengumpulan data agar adaptif terhadap proses bisnis, karakter tata kelola, aktivitas dan produk layanan yang terjadi fasyankes (rumahsakit, klinik, puskesmas, apotek, laboratorium) dengan desain model skema struktur sumber daya-aktivitas-biaya, skema aliran aktivitas-biaya-produk, pemicu (driver) sumber daya dan aktivitas, dan formulasi perhitungan metode Activity Based Costing yang tertelusur, adaptatif, dan detail?
  • Bagaimana memetakan unit-unit kerja ke dalam service centers atau product centers berdasarkan pendekatan manajemen biaya (cost management), pusat pertanggungjawaban (responsibility centres), sistem pengendalian manajemen (management control system), dan manajemen strategi (strategic management)?
  • Bagaimana teknik pembebanan biaya departemental dari service centers ke product centers berbasis pendekatan activity pools sesuai aktivitas yang dilakukan, pemicu aktivitas, dan aliran aktivitas sesuai proses bisnis dan tatakelola?
  • Bagaimana teknik perhitungan unit cost metode Activity Based Costing (ABC) secara detail dan tertelusur pada per satuan produk layanan (per tindakan/pemeriksaan, per ruangan/kelas/hari rawat, per aktivitas, per unit satuan pakai, dsb) dan sekaligus mereview utilitisasi, cost recovery, potensi cost containment dan analisa titik impas (BEP) pada unit-unit kerja fasilitas pelayanan kesehatan?
  • Bagaimana teknik perhitungan unit cost metode Activity Based Costing (ABC) per satuan produk layanan pada setiap unit-unit kerja: rekam medis, farmasi, diklat, laundry, sterilisasi, gizi (produksi makanan), pemeliharaan, IGD, klinik rawat jalan, ruang tindakan, kamar operasi, rehabilitasi medik, radiologi, laboratorium, penunjang medis, penunjang diagnosa, rawat inap, rawat intensif, dan unit-unit bisnis, produksi, atau pelayanan lainnya sesuai karakter unit kerja, pola interaksi sumberdaya-ativitas-biaya, dan ragam produk layanan yang dihasilkan masing-masing unit kerja?
  • Bagaimana memadukan unit cost dan clinical pathway yang dimiliki rumah sakit menjadi sebuah perhitungan paket cost of care per diagnosa/episode perawatan untuk sebuah kasus CBG?
  • Bagaimana menggali manfaat hasil perhitungan unit cost dan cost of care sebagai “critical sign” untuk pengendalian sumber daya-aktivitas-biaya pada proses operasional setiap unit kerja dan perbaikan struktur, proses bisnis, pola konsumsi, dan “desain” produk layanan?
  • Bagaimana menganalisa selisih antara nilai pembayaran (real payment) yang diterima dengan besaran biaya cost of care serta mengartikan implikasinya bagi kebijakan operasional Fasyankes?
  • Bagaimana strategi pengendalian biaya sumber daya (cost containment) dan pengembangan bisnis dengan optimalisasi manfaat sumber daya yang dimiliki (economic of scale)?
  • Bagaimana menyusun skenario tarif dalam rangka peningkatan nilai pelayanan, sumber pendanaan dan menghadapi persaingan?
  • Pemilik, Direktur, Manajer, Pengelola Rumah Sakit/Klinik/Puskesmas/Apotek/Laboratorium dan Akademisi
  • Tim Unit Cost, Tim Tarif, Internal Control, Pengembangan Bisnis, Tim Casemix
  • Manajer, kepala, atau staf bagian pengembangan usaha, penilai kinerja, monitoring, evaluasi, mutu, sistem informasi/IT, pengelola persediaan, keuangan, sumberdaya manusia, dan unit-unit kerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.
  • Manajer unit, Ka.Instalasi/Ka.Ruang (Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, Bedah Sentral, Laboratorium, Radiologi, dll), Ka.Bagian/Bidang (perencanaan, pemeliharaan, umum, logistik, keuangan, rekam medik, akuntansi, gizi, laundry, dan unit-unit operasional lainnya)

Catatan :

  • Dapat diikuti peserta perorangan atau tim dari masing-masing fasyankes 4-6 orang atau lebih, kombinasi: Bagian Keuangan/akuntansi, Perencanaan, Pokja Tarif/unit cost, Pokja Remunerasi, Pokja Casemix,Unit Pelayanan, Pengelola Aset dan Pemeliharaan, dan bagian/unit lain-lain yang terkait.
  • Peserta menggunakan Lapto/HP untuk mengikuti zoom online dan menggunakan laptop/komputer untuk latihan praktik simulasi, disarankan telah menguasai dasar-dasar program Microsoft Excel.

Widiyas Hidhayanto, MBA, CPMA, ASEAN CPA

  • Praktisi Bisnis; Profesional Management Accountant; ASEAN Chartered Professional Accountant; Konsultan Manajemen Kesehatan (KMK); Konsultan Strategi, Costing, Bisnis Proses, Akuntansi, dan Keuangan pada beberapa RS Pemerintah/Swasta serta beberapa perusahaan nasional/multinasional.

Workshop ini akan dilaksanakan secara online dangan penyajian materi disertai latihan, studi kasus, serta diskusi, sehingga diharapkan peserta dapat lebih mudah memahami dan sekaligus dapat menjadi media konsultasi dan berbagi pengalaman tentang permasalahan yang terjadi dan solusi di fasilitas pelayanan kesehatan.

  • Hari, tanggal: Selasa-Rabu, 23-24 Juli 2024
  • Waktu: Pukul 08.30-17.30 WIB
  • Media: Zoom Online
  • Perlengkapan: Peserta menyiapkan Laptop/HP untuk zoom online dan laptop/komputer untuk latihan praktik simulasi, disarankan telah menguasai dasar-dasar program Microsoft Excel

Peserta akan mendapatkan satu paket softcopy file microsoft excel tentang analisis biaya rumah sakit yang berisi teknik perhitungan unit cost, teknik perhitungan analisis utilitas dan BEP, grafik monitoring posisi biaya RS untuk melihat cost recovery dan cost behavior, dan simulasi perhitungan cost of care (unit cost dan clinical pathway), analisa cost of care-claim-price pasien JKN dan non-JKN. Semuanya dilengkapi dengan contoh-contoh template pengumpulan data, lembar kerja, petunjuk dan simulasi kasus sehingga dapat digunakan dan dikembangkan peserta di masing-masing fasilitas kesehatan.

 

 

SUSUNAN ACARA DAN MATERI

WAKTU (WIB) MATERI
Selasa, 23 Juli 2024
08.30-09.45 Strategi “Tingkatkan Mutu – Kendali Biaya”, Melayani Pasar, Menjaga Kelangsungan dan Pertumbuhan Menghadapi Perubahan “Lingkungan Bisnis Kesehatan”, Dinamika Kebijakan JKN, Perilaku Masyarakat, dan Transformasi Bisnis Bidang Kesehatan
09.45-10.30 Kunci dalam Pengelolaan Sumber Daya-Aktivitas-Biaya: Identifikasi Pemicu, Pola Pergerakan, dan Dampaknya pada Kinerja Operasional, Keuangan, dan Kualitas Pelayanan
10.30-11.15 Konsep Praktis Unit Cost dan Cost of Care (Biaya Paket Pelayanan per Episode) pada Pasien JKN dan non-JKN Sebagai Perangkat Pengukuran Posisi Biaya (Cost Positioning) dan Monitor Pengendalian Biaya (Cost Containment)
11.15-12.00 Hospital’s Responsibility Centres: Service Centres dan Product Centres sebagai Gugus Kendali Sumber Daya, Aktivitas, Biaya, dan Mutu Pelayanan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan
12.00-13.00 Istirahat
13.00-13.45 Activity Based Costing (ABC) dalam Perhitungan Unit Cost dan Cost of Care Paket Perawatan Pasien JKN dan non-JKN: Konsep, Metode, Pemetaan Unit Kerja, Kebutuhan Data, dan Langkah-langkah Kerja
Simulasi I : Teknik Perhitungan dan Pembebanan Departemental Indirect Cost berbasis Aktivitas (dengan Contoh Kasus)
13.45-15.00 Teknik Pemetaan Cost Pools, Identifikasi Aktivitas, Alur Biaya, dan Pemicu Biaya berbasis Resource Drivers dan Activity Drivers
15.00-15.15 Istirahat
15.15-16.30 Teknik Perhitungan dan Pembebanan Biaya Tidak Langsung Departemental dari Service Centres kepada Product Centres berbasis Aktivitas
Simulasi II : Teknik Perhitungan Unit Cost ABC, Review Utilisasi, dan Analisis Titik Impas (BEP) pada unit Pseudo Product Centres (dengan Contoh Kasus)
16.30-17.30 Unit Laundry dan Unt Sterilisasi (CSSD)
 
Rabu, 24 Juli 2024
08.30-09.45 Unit Gizi, Unit Rekam Medik, dan Unit Farmasi
Simulasi III: Teknik Perhitungan Unit Cost ABC, Review Utilisasi, dan Analisis Titik Impas (BEP) pada unit Product Centres (dengan Contoh Kasus)
09.45-10.30 Unit Rawat Jalan, Gawat Darurat, Kamar Operasi, Rehabilitasi Medik, Pemulasaran jenazah
10.30-11.15 Unit Laboratorium, Radiologi, Hemodialisa, Bank Darah, dsb.
11.15-12.00 Unit Rawat Inap dan Rawat Intensif (Sampel Ruangan Rawat Inap) – Pembebanan Biaya Kepada Produk Akomodasi dan Tindakan di Ruangan
12.00-13.00 Istirahat
13.00-14.15 Unit Rawat Inap dan Rawat Intensif (Sampel Ruangan Rawat Inap) – Perhitungan Unit Cost Akomodasi per Hari Rawat per Kelas pada masing-masing Ruangan
Unit Rawat Inap dan Rawat Intensif (Sampel Ruangan Rawat Inap) – Perhitungan Unit Cost per Tindakan pada masing-masing Ruangan
Simulasi IV: Teknik Perhitungan Cost of Care Paket per Episode Perawatan Pasien JKN dan non JKN
14.15-15.00 Meramu Unit Cost Produk-Produk Layanan Menjadi Suatu Paket Cost of Care Sebuah Episode Perawatan (JKN) dan Paket Pelayanan yang Bernilai Pasar (Non-JKN)
15.00-15.15 Istirahat
15.15-16.30 Cost Positioning Analysis : Cost of Care, Nilai Pembayaran Riil yang Diterima RS (contoh kasus tarif INA CBG), dan Tarif RS
16.30-17.30 Langkah-Langkah, Strategi, dan Kebijakan dalam Penyusunan Tarif RS dan Inovasi Pengembangan Produk Layanan (Product Development)

 

Biaya workshop per orang peserta

  • Rp 2.190.000,- /orang peserta. Peserta mengikuti workshop online, mendapatkan e-materi, e-sertifikat, dan e-kwitansi dalam bentuk file/softcopy.
  • Rp 2.340.000,- /orang peserta. Peserta mengikuti workshop online, mendapatkan e-materi, e-sertifikat, dan e-kwitansi dalam bentuk file/softcopy, serta biaya pengiriman sertifikat cetak & kwitansi cetak.

SEGERA DAFTAR, TEMPAT TERBATAS

PENDAFTARAN:

  1. Pendaftaran dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran pada link berikut ini:  https://bit.ly/FormUCMBjuli2024 
  2. Setelah melakukan pendaftaran, akan mendapat konfirmasi dari nomor Whatsapp (WA) panitia Budi 08122720139 untuk cara pembayaran.
  3. Bukti transfer dikirimkan kepada nomor Whatsapp (WA) panitia Budi 08122720139. Pada bukti transfer harap mencantumkan nama peserta pada kolom berita.
    Pembayaran hanya melalui transfer ke rekening:
    • Bank BRI cabang Rawamangun Jakarta atas nama WIDINA MANAGEMENT STARTIDEA, No. Rek. 038601002131562
    • Bank BCA cabang Rawamangun Jakarta atas nama KRISNA FELANI,  No. Rek. 0948030856
  4. Peserta yang terdaftar adalah peserta yang telah mengisi link formulir pendaftaran dan mengirimkan bukti transfer sebelum batas akhir masa pendaftaran. Pendaftaran akan ditutup akan ditutup apabila jumlah peserta telah mencapai batas maksimal yang ditetapkan.

Mengingat adanya keterbatasan kapasitas, mohon segera mendaftarkan diri.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdr. Budi 08122720139 atau Sdri. Ina 08122932065

 

 

NEXT EVENT WIDINA MANAGEMENT

GALERY ALBUM KEGIATAN DAN PARTISIPAN

PT. WIDINA MANAGEMENT STARTIDEA

Leave a Reply